
“Kebajikan adalah pengetahuan, kejahatan ketidaktahuan. Tidak ada orang berbuat jahat dengan sukarela” (Socrates).
“Keinginan manusia dapat menentang akal, dan akal tidak mempunyai kekuasaan mutlak atas keinginan, kecuali kekuasaan tidak langsung. Keinginan harus dilatih untuk tunduk kepada budi”. (Aristoteles).
Kalimat-kalimat tersebut merupakan kutipan dari kata-kata dua orang filsuf yang paling berpengaruh di pemikiran Barat.
Menurut saya sendiri, kebajikan adalah sikap menolong sesama makhluk hidup yang membutuhkan pertolongan tanpa mengharapkan imbalan apapun. Contohnya, bersedekah kepada fakir miskin, atau anak yatim piatu, menolong tetangga atau saudara kita yang sedang tertimpa musibah, ataupun bersedekah kepada pengamen-pengamen jalanan. Banyak juga yang memberi sedikit uang kepada pengemis. Walaupun menurut saya pribadi, seharusnya mereka tidak perlu mengemis, karena masih banyak usaha lain yang bisa mereka lakukan selain mengemis. Lagipula jaman sekarang ini, banyak pengemis yang penipu, mulai dari bikin borok bohong-bohongan, sampe pura-pura cacat. Karena mengemis itu meminta-minta, dan itu bukan suatu ajaran yang baik. Bahkan pengemis di Jakarta sudah merajalela dan termasuk sampah masyarakat, makadari itu pemerintah memberikan aturan agar tidak memberikan uang kepada pengemis, agar mereka mau usaha dan berhenti mengemis. Mereka berpura-pura seperti itu karena sudah keenakan mendapatkan uang dengan cara yang mudah yaitu memasang muka belas kasih kepada orang.
Menolong seseorang itu harus melihat dari keadaan yang benar-benar membutuhkan. Sebaiknya menolong lewat posko-posko yang sudah didirikan, atau ke yayasan yatim piatu. dsb.
No comments:
Post a Comment